cara Menghitung IP ADDRESS - Kumpulan Informasi Unik dan Menarik cara Menghitung IP ADDRESS - Kumpulan Informasi Unik dan Menarik
­
  • Latest News

    cara Menghitung IP ADDRESS

    Cara Menghitung IP ADDRESS

    Ip address merupakan alat yang digunakan agar paket data dapat mencapai tujuan didalam jaringan komputer. dipengiriman suatu paket data membutuhkan alamat sebagai identitas suatu data byang akan dikirimkan (Destinination Address) and (Source Address)

     Agar unik setiap computer yang terkoneksi ke Internet diberi alamat yang berbeda. Alamat ini supaya beragam seluruh dunia maka pemberian alamat IP address diseluruh dunia diberikan oleh badan internasional Internet Assigned Number Authority (IANA), dimana IANA hanya memberikan IP address Network ID nya saja sedangkan host ID diatur oleh pemilik IP address tersebut. Contoh IP address untuk cisco.com adalah 202.93.35.9 untuk www.ilkom.unsri.ac.id dengan IP nya 202.39.35.9



    Alamat yang unik terdiri dari 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet (8 bit)

    00000000  .  00000000  .  00000000 . 00000000
    o 1                   o 2                   o 3               o 4  
    Gambar ini subnneting 32bit terdiri dari 4 oktet

    IP address terdiri dari 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID 

    Network id adalah  sebuah alamat yang dijadikan identitas sebagai identitas suatu jaringan. yang sering menjadi masalah tentunya dalam menentukan Network Id tersebut. Permasalahan  ini sering ditemukan pada saat melakukan konfigurasi routing. Baik itu STATIC ROUTING maupun pada DYNAMIC ROUTING. Dimana pada perintah static routing maupun dynamic routing diharuskan menyebutkan Network Id (Network Prefix).
    Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan
     Host ID  adalah berperan untuk identifikasi host dan menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin lainnya.dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address.
    1. Kelas A ( 1-126)
    2. Kelas B ( 128 – 192)
    3. Kelas C ( 192 – 223)
    4. Kelas D (224 – 239)
    5. Kelas E (240 – 255)

    IP Address Private & Public

    Jumlah IP Address sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di
    Jaringan Local Area Network (LAN). 
    Sehingga perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address. Konsep  subnetting IP
    Address merupakan teknik yang umum digunakan di Jaringan Internet untuk efisiensi alokasi IP
    Address dalam sebuah jaringan. 
    Selain Konsep Subnetting, cara lain adalah dengan mengalokasikan beberapa IP Address
    khusus yang digunakan untuk lingkungan LAN dikenal dengan IP  Private. Sedangkan IP
    Address yang dapat dikenal di Internet dikenal dengan IP Public.
    IP Private antara lain adalah :
      Class A: 10.0.0.0/8
      Class B: 172.16.0.0/16 s/d 172.31.0.0/15
      Class C: 192.168.0.0/24 s/d 192.168.255.0/24


    Penghitungan Subnetting

    Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
      SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
    Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
    Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
    Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
    1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binary 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
    2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host
    3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
    4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
    Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.64
    192.168.1.128
    192.168.1.192
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.65
    192.168.1.129
    192.168.1.193
    Host Terakhir
    192.168.1.62
    192.168.1.126
    192.168.1.190
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.63
    192.168.1.127
    192.168.1.191
    192.168.1.255
     SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
    Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang dimainkan berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang dimainkan di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
    Subnet Mask
    Nilai CIDR
    255.255.128.0
    /17
    255.255.192.0
    /18
    255.255.224.0
    /19
    255.255.240.0
    /20
    255.255.248.0
    /21
    255.255.252.0
    /22
    255.255.254.0
    /23
    255.255.255.0
    /24
    Subnet Mask
    Nilai CIDR
    255.255.255.128
    /25
    255.255.255.192
    /26
    255.255.255.224
    /27
    255.255.255.240
    /28
    255.255.255.248
    /29
    255.255.255.252
    /30
    Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
    Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
    Penghitungan:
    1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
    2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 = 16.382 host
    3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
    4. Alamat host dan broadcast yang valid?
    Subnet
    172.16.0.0
    172.16.64.0
    172.16.128.0
    172.16.192.0
    Host Pertama
    172.16.0.1
    172.16.64.1
    172.16.128.1
    172.16.192.1
    Host Terakhir
    172.16.63.254
    172.16.127.254
    172.16.191.254
    172.16.255.254
    Broadcast
    172.16.63.255
    172.16.127.255
    172.16.191.255
    172.16..255.255
    Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
    Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
    Penghitungan:
    1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
    2. Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
    3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
    4. Alamat host dan broadcast yang valid?
    Subnet
    172.16.0.0
    172.16.0.128
    172.16.1.0
    172.16.255.128
    Host Pertama
    172.16.0.1
    172.16.0.129
    172.16.1.1
    172.16.255.129
    Host Terakhir
    172.16.0.126
    172.16.0.254
    172.16.1.126
    172.16.255.254
    Broadcast
    172.16.0.127
    172.16.0.255
    172.16.1.127
    172.16.255.255

    SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
    Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
    Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
    Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
    Penghitungan:
    1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
    2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
    3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
    4. Alamat host dan broadcast yang valid?
    Subnet
    10.0.0.0
    10.1.0.0
    10.254.0.0
    10.255.0.0
    Host Pertama
    10.0.0.1
    10.1.0.1
    10.254.0.1
    10.255.0.1
    Host Terakhir
    10.0.255.254
    10.1.255.254
    10.254.255.254
    10.255.255.254
    Broadcast
    10.0.255.255
    10.1.255.255
    10.254.255.255
    10.255.255.255
    Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x - 2
    Konsep Subnetting
    Tujuan Subnetting:
    -  Menghemat penggunaan IP Public.
    -  Mengurangi tingkat kongesti (kemacetan) komunikasi data didalam Jaringan.
    -  Mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network.
    -  Memecah Broadcast Domain.
    Proses subnetting adalah 
    “memindahkan” atau menggeser garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari
    suatu IP Address. 
    Beberapa bit dari bagian host-ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network-ID.
    Network Address pada satu Jaringan Tunggal dipecah menjadi beberapa subnetwork. 
    Proses Subnetting dapat membuat sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah
    maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.....





    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: cara Menghitung IP ADDRESS Rating: 5 Reviewed By: zainal arifin
    Scroll to Top