Saat ini industri sprei di Indonesia masih mempunyai pasar
yang sangat luas. Dengan pasar yang sangat besar dan luas itu. Prospek industri
sprei di Indonesia tentu sangat cerah. Begitu banyak peluang-peluang yang bisa
dimanfaatkan oleh para penyedia sprei, bed
cover dan
kelengkapan tidur lainnya (bedding) sepertiselimut maupun balmut (bantal selimut). Berikut ini 3 contoh
analisis peluang diantara segudang lagi banyaknya peluang-peluang yang bisa
digarap.
1. Berjualan Sprei Online
Pasar E-Commerce di Indonesia sedang benar-benar menggeliat 1-2
tahun belakangan. Hal ini ditandai dengan munculnya begitu banyak e-marketplace
asal Indonesia. Banyak sekali yang memanfaatkan e-marketplace tersebut untuk
menjual aneka produk. Sprei adalah salah satunya. Sprei merupakan salah satu produk yang bisa
dijajakan secara online. Banyaknya
penjual sprei online pada akhirnya juga memancing para konsumen sprei.
Saat ini persentase orang-orang yang berbelanja secara online di
Indonesa memang masih sangat sedikit dibandingkan negara-negara lain. Hal ini
karena masih kurangnya tingkat kepercayaan. Namun fenomena belakangan
menunjukkan hal itu semakin tergerus. Makin banyak orang yang semakin pede
untuk berbelanja online. Termasuk salah satunya berbelanja sprei, bed cover dan
selimut secara online. Terutama orang-orang yang berada di kategori mid-high
end. Kebanyakan dari mereka tidak punya waktu untuk pergi ke pusat-pusat
penjualan sprei dan bed cover. Mereka memanfaatkan connectivity mereka dengan
internet untuk mencari produk yang mereka inginkan. Inilah peluang besar yang
bisa diambil.
2. Peningkatan kelas menengah keatas
Bank Dunia menilai pertumbuhan kelas menengah di Indonesia
sangat cepat. Setiap tahun kelas menengah tumbuh 7 juta.
"Dibanding
negara sepadannya, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia tergolong sangat
cepat" ujar Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Stefen Koeberle.
Pertumbuhan itu menyebabkan melonjaknya konsumsi. "Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi," Berdasarkan data Bank Dunia, pada 2003 jumlah kelas menengah di Indonesia hanya 37,7 persen dari populasi, namun pada 2010 kelas menengah Indonesia mencapai 134 juta atau 56,5 persen.
Pertumbuhan itu menyebabkan melonjaknya konsumsi. "Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi," Berdasarkan data Bank Dunia, pada 2003 jumlah kelas menengah di Indonesia hanya 37,7 persen dari populasi, namun pada 2010 kelas menengah Indonesia mencapai 134 juta atau 56,5 persen.
Di Jabodetabek, populasi konsumen menengah ke atas akan
mengalami pertumbuhan sebesar 69% pada kurun 2012-2020, dari 18 juta jiwa ke 30
juta jiwa. Pada level perkotaan, penyebaran populasi konsumen menengah ke atas
lebih merata. Saat ini terdapat 12 kota yang memiliki jumlah populasi konsumen
menengah ke atas sebanyak lebih dari 1 juta jiwa. Jumlah itu masih ditambah
dengan 13 kota yang jumlah populasi kelas menengahnya mencapai lebih dari
500.000 jiwa. Namun pada tahun 2020, jumlah populasi ini akan berlipat ganda
menjadi 22 kota yang dengan lebih dari 1 juta jiwa konsumen menengah ke atas.
Beberapa kota berkembang yang masuk pada angka tersebut adalah Palembang,
Makassar, Batam, Semarang, Pekanbaru, dan Padang.
3. Peluang Ekspor (Counter Attack Sprei Import)
Saat ini di Indonesia juga beredar sprei
impor. Secara kualitas sprei produksi dalam negeri kita (baik
yang berasal dari manufaktur maupun home
industry) sangat bisa bersaing dengan sprei import tersebut. Ini
artinya kita punya modal untuk bisa bersaing dengan produk luar. Dan tentu saja
ini juga berarti kita punya peluang untuk mengekspor produk sprei dan bed cover
ke luar negeri. Mengekspor sprei ke luar negeri ini sangat dimungkinkan karena
kita bisa menjual sprei dengan harga lebih murah. Biaya tenaga kerja di
Indonesia relatif murah. Hal ini berimbas pada biaya produksi sprei yang lebih
murah. Pada akhirnya berpengaruh pada harga sprei dan bed cover yang lebih murah dibandingkan dengan harga sprei di
luar negeri. Hal yang masih perlu diperhatikan tinggal masalah-masalah terkait
bea ekspor dan kebijakan-kebijakan ekspor lainnya.
Itu baru 3 contoh prospek peluang yang bisa digarap. Diluar itu,
masih sangat banyak lagi contoh peluang-peluang yang bisa digarap dan
dimanfaatkan dalam Industri sprei ini. Maka tak heran sprei merk nasional makin
gencar memasang iklan di televisi seperti Sprei My Love,
sprei Kintakun, sprei Kendra, Sprei Lady Rose, Sprei Internal, sprei California
maupun Sprei Saputra, Sprei STAR murah
tag nyasar: jual sprei star, harga sprei, my love sprei, sprei murah, jual sprei, sprei anak, grosir sprei, sprei katun jepang, motif sprei, grosir sprei, sprei online
tag nyasar: jual sprei star, harga sprei, my love sprei, sprei murah, jual sprei, sprei anak, grosir sprei, sprei katun jepang, motif sprei, grosir sprei, sprei online
0 komentar:
Post a Comment